STRATEGIC SEO ASSESSMENT: MENGATASI OMISSION & DUPLIKASI
Panduan eksklusif ini menyajikan metodologi profesional untuk mengidentifikasi akar penyebab *exclusion* (omission) halaman oleh Google. Fokus pada tiga pilar: Kualitas Konten, Otoritas Internal, dan Integritas Teknis.
Google mengeliminasi URL Anda karena kemiripan konten yang signifikan (>70%) dengan aset digital lainnya dalam domain Anda.
Indikator Kunci:
Struktur H1/H2 dan *body text* yang menunjukkan kemiripan substansial.
Saat *search* fragmen konten, Google menunjuk URL lain sebagai aset *Dominant*.
Protokol Diagnostik:
✅ Gunakan *Similarity Checker* atau **Google Search In-Site** untuk validasi. ➡️ **Tindakan Strategis:** Konsolidasikan konten melalui **
2. RESOLUSI CANONICAL AMBIGU
Isu ini terjadi ketika Google secara mandiri memilih versi URL lain sebagai *Canonical* (otoritatif), mengabaikan URL Anda.
Verifikasi Melalui Search Console:
🛠️ Lakukan **URL Inspection**. Periksa bagian *Indexing* di mana status menyatakan: "Google-selected canonical: [URL-Dominant]".
Keputusan Strategis:
📌 Setel tag `` secara eksplisit pada kedua URL untuk memberikan instruksi tunggal kepada Google.
3. THIN CONTENT & LACK OF HIGH-VALUE DATA
Halaman di-omit karena dianggap tidak memberikan kedalaman atau *value* yang memadai (*Thin Content*), gagal memenuhi *User Intent* secara total.
Indikator Kunci:
Volume kata rendah (< 500 kata) tanpa justifikasi.
Tidak adanya data orisinal, *Case Study*, atau *Entitas* unik.
Solusi:
📈 Lakukan **Content Expansion**. Integrasikan riset mendalam, FAQ yang berstruktur, dan data komparatif untuk menjadikan aset Anda *Best-in-Class*.
4. INTEGritas TEKNIS & URL VARIATIONS
Kerancuan muncul akibat berbagai versi URL yang tercipta (/amp, /tag, parameter tracking, dll.), memaksa Google memilih dan mengabaikan versi lain.
Protokol Pencegahan:
💻 Gunakan **Robots.txt** untuk memblokir *crawl* parameter. Terapkan **Canonical Tag** pada semua variasi URL untuk menunjuk ke versi primer.
5. KURANGNYA AUTHORITy INTERNAL (ORPHAN PAGE)
Halaman yang tidak menerima *internal link* yang memadai (Halaman Yatim) dianggap Google sebagai *low importance*, sehingga proses *indexing* diabaikan.
Solusi:
🔗 Lakukan **Strategic Internal Linking**. Tautkan halaman tersebut dari aset-aset yang memiliki *High Page Authority* dalam *Topic Cluster* yang relevan.